Kisah Arimaspian Sang Pejuang Perkasa Bermata Satu, Mitos atau Sejarah?

 Kisah Arimaspian Sang Pejuang Perkasa Bermata Satu, Mitos atau Sejarah? (170443)

Arimaspian adalah kelompok suku yang selalu menunggang kuda. Mereka berukuran normal seperti manusia biasa tetapi hanya dengan satu mata yang terletak di tengah dahi mereka. Berdasarkan catatan kuno, mereka mendiami sebuah daratan, di kaki Pegunungan Riphean yaitu pegunungan yang terletak di suatu tempat di ujung utara Eurasia.

Menurut catatan Yunani kuno, disebutkan bahwa kaum Arimaspian di Asia Tengah sebagai makhluk bermata satu dalam tradisi Asia Dalam. Keberadaan mereka juga ditemukan dalam karya ahli geografi kuno dari India dan Cina yang menulis tentang orang-orang nomaden di wilayah stepa.

Orang-orang Arimaspian ini terlibat dalam perjuangan yang berlangsung lama dan tanpa akhir melawan griffin yaitu makhluk kuat legendaris yang ditakuti dan dihormati sebagai penjaga emas dan harta karun di wilayah itu. Herodotus memberikan informasi tentang Arimaspians yang mendiami daerah pegunungan di perbatasan antara Scythians dan Issedones.

Namun, Herodotus bukanlah sumber informasi pertama tentang Arimaspian yang keberadaannya antara mitos dan sejarah. Penyebutan pertama orang-orang Arimaspian ini tampaknya telah dibuat oleh para pelancong Yunani di Scythia pada awal abad ke-7 Sebelum Masehi. Mereka membuat suatu sastra lama yang tema puisinya "Arimaspeia," yang telah binasa. Dari situ gagasan eksistensi kaum Arimaspian tampaknya telah diteruskan ke Herodotus.

Kisah Arimaspian Sang Pejuang Perkasa Bermata Satu, Mitos atau Sejarah? (1)

Herodotus pertama kali menyebutkan Arimaspians sebagai ras makhluk yang sangat terkait dengan cerita harta emas di bagian Eropa Utara. Herodotus tampaknya yakin akan keberadaan mitos pria bermata satu ini.

Dalam kepercayaan Yunani kuno, Arimaspian merupakan tokoh kebijaksanaan legendaris yang terkait dengan kultus Apollo dan mungkin saja mereka pernah pada tahun  690 SM. Diceritakan Arimaspian berkonflik dengan suku-suku tetangga lainnya seperti misalnya, Issedones yang dulu diusir dari tanah mereka oleh kaum Arimaspian.

Berdasarkan fragmen karya Aristeas, orang Issedones memuji kaum Arimaspian sebagai orang yang gemar suka berperang, dengan karakter yang sangat mulia. Mereka memiliki banyak ternak. Karakteristik mereka yang benar-benar luar biasa dan jelas tidak biasa adalah keberadaan satu mata di tengah dahinya.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Ratu Juana, Si Gila dari Kastila

Makhluk Misterius Terlihat di Hamburg

Mengenal Sosok Trajan, Kaisar Romawi Kuno Dengan Gelar Optimus