Misteri Rumah Gurita Bandung. Sekte Seks Bebas hingga Gereja Setan?
Rumah Gurita menjadi salah satu ikon legenda urban terkenal di Kota Bandung. Arsitektur dan dekorasi berupa gurita raksasa di atas atap rumah berlantai empat tersebut memang membuat warga yang melintas bertanya-tanya, bahkan tak sedikit mengaitkan rumah tersebut dengan tempat ritual pemujaan setan.
Tapi
benarkah desas-desus tersebut?
Rumah Gurita terletak di kompleks perumahan Sukadamai, yang berada
di Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi. Akses untuk menuju Rumah Gurita
bisa dari Jalan dr Djundjunan maupun dari jalan Sukagalih. Lokasinya persis di
depan Kantor Pos Sukagalih.
Tampak depan, Rumah Gurita tersebut berada di belakang rumah nomor
6 di perumahan Sukadamai. Konon, penomoran tersebut juga sering dikait-kaitkan
dengan nomor setan yakni triple enam atau 666. pada Rabu (23/12), rumah
tersebut tampak sepi.
Baca Juga: Info slot Gacor
Sementara itu, Rumah Gurita berada di balik rumah nomor 6 tersebut
atau bangunan yang terpisah. Yang terlihat dari depan, hanya terlihat gurita
dengan dua lubang kaca seperti mata yang menghiasi kepala atau badan patung
gurita raksasa tersebut.
Walau begitu, pintu masuk menuju Rumah Gurita itu bukan
satu-satunya hanya melewati rumah nomor 6. Ada pintu lain, berupa gerbang putih
tinggi yang menghadap ke Jalan Cipedes. Pintu ini berada di bagian timur Rumah
Gurita tersebut.
Detikcom pun mencoba mengamati, dari sudut pandang sisi sebelah
barat. Terlihat dari lantai tiga bangunan tersebut terdapat kaca-kaca besar
dengan gambar seorang pria berjanggut dan berambut panjang, pasukan kavaleri
dan sejumlah potret lelaki berambut ikal dan satu potret wajah menyeringai. Ada
sederet potret wajah lainnya, namun tak terlihat jelas.
Oong (72) warga setempat, mengatakan sedianya desas-desas Rumah
Gurita sebagai tempat pemujaan setan sudah lama berkembang sejak beberapa tahun
yang lalu. Tetapi, ia yang tinggal di bertetangga dengan Rumah Gurita sejak
tahun 1980-an akhir itu memastikan bahwa kabar yang beredar liar di internet
tersebut adalah bohong.
"Bangunan ini dimiliki oleh seorang pengusaha, bernama pak
Frans. Saya kenal baik orangnya dan kami sering kontak-kontakan. Rumah ini
hanya menjadi rumah singgah, karena pemiliknya ada di Jakarta," kata Oong
saat ditemui
Baca Juga: Situs Slot pulsa tanpa potongan
Ia meluruskan kabar bahwa
sejumlah orang beribadah di depan Rumah Gurita. Sepengetahuannya selama tinggal
di sana, tidak pernah ada kejadian tersebut. "Itu bohong, saya tinggal di
sini sejak tahun 1986. Tidak pernah faktanya hal seperti itu," tuturnya.
Oong menuturkan, bangunan Rumah Gurita itu awalnya sering
dijadikan tempat warga kompleks berkumpul atau bermusyawarah. Tempat tersebut
dipilih, karena memiliki ruangan luas yang bisa menampung banyak orang.
"Awalnya sering dipakai warga untuk musyawarah," katanya.
Berdasarkan penuturannya, di lantai pertama dan kedua Rumah Gurita
hanya ada ruangan kosong dengan sejumlah patung. Seperti diketahui, Frans sang
empunya rumah menyukai kesenian. "Jadi ada patung-patung tersebut di
rumahnya," katanya.
Kemudian di lantai teratas tempat gurita raksasa bertengger, itu
adalah taman yang didesain dengan gaya Indian. Tentakel gurita pun menjadi
salah satu penghias dari taman tersebut. Sementara di sisi barat bawah rumah
tersebut terdapat sebuah kolam renang.
Baca Juga: Game slot tanpa potongan
"Kenapa bangunannya luas juga, karena pak Frans bilang untuk
membuat sarana fitnes. Tapi keinginan itu belum terwujud juga sampai
sekarang," katanya.
Saat ini, kata Oong, rumah tersebut tak benar-benar kosong. Ada
kakak dari Frans yang mengurus rumah tersebut. "Kalau pak Frans-nya
sekarang ada di Jakarta, sudah mulai jarang ke sini. Kabarnya memang kondisinya
sekarang sedang sakit," pungkasnya
Comments
Post a Comment